Fashoin Showcase dan Dekranasda Expo


Created At : 2018-10-25 00:00:00 Oleh : PUJIANTO Berita Terkait Tugas dan Fungsi Dibaca : 467

Tanggal 2 Oktober menjadi salah hari penting bagi kebudayaan Indonesia, terutama batik. Sebab, pada hari itulah batik diakui sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia. Pengakuan batik sebagai warisan dunia ini berlaku sejak Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan atau UNESCO, menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non bendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009.

Batik adalah salah satu produk tekstil hasil karya tradisional bangsa Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki hasil karya batik dengan kekhasan motifnya. Ini merupakan salah satu dari sekian banyak ragam kekayaan bangsa yang perlu dilestarikan dan dijaga kualitasnya. Pengukuhan batik sebagai warisan budaya tak benda oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) tersebut memberikan kebanggaan sekaligus tantangan bagi pemangku kepentingan di Indonesia. Bukan saja sebagai warisan budaya tetapi batik memiliki nilai ekonomi dan dapat menghidupi para pengelola industri, perajin, maupun pedagang. Disadari bahwa batik dapat memberikan kontribusi yang besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Untuk itu, pelestarian dan perkembangan industri batik yang menghasilkan kualitas dan ciri khas daerah harus mendapat dukungan dari semua pihak.

Dalam rangka melestarikan batik inilah, Dekranasda Kabupaten Magelang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Magelang dan seluruh stakeholder terus berusaha mengembangkan industri batik kabupaten magelang. hasilnya, saat ini Kabupaten Magelang telah memiliki 22 perajin batik yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Magelang yang tergabung dalam paguyuban batik “Sawut Sewu”. Tetapi perkembangan ini belum sesuai dengan yang kita harapkan bersama mengingat pasar batik sangat besar. Hal ini disebabkan oleh belum tumbuhnya kesadaran masyarakat Kabupaten Magelang untuk mencintai batik produksi perajin Kabupaten Magelang sendiri.

Saat ini pasar batik kita  masih dikuasai oleh produk batik dari luar daerah yang sudah lebih dahulu dikenal masyarakat, seperti Pekalongan, Surakarta dan Yogyakarta. Belum lagi adanya produk batik printing impor murah dari Tiongkok yang membanjiri pasar makin menekan pertumbuhan industri batik Kabupaten Magelang.

Karena itu, untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat pada produk perajin batik Kabupaten Magelang, Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Magelang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Magelang, PURNAMA (Perkumpulan Perancang dan Sanggar Busana Magelang) dan Armada Town Square, telah menyelenggarakan kegiatan lomba desain busana batik tahun 2018. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk merangsang para perajin dan desainer muda untuk berinovasi sehinggan menghasil motif batik dan desain busana batik yang inovatif.

Hasil karya para peserta lomba tersebut, hari ini akan kita lihat bersama dalam acara Fashion Showcase di artos Mall pada tanggal 18 - 21 Oktober 2018. Serangkaian dengan kegiatan Fashion Showcase tersebut, diselenggarakan juga Dekranasda Expo sebagai wahana promosi bagi produk-produk kerajinan masyarakat Kabupaten Magelang.

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara